Syalom..
Salam sejahtera bagi
kita semua..
Dewan
Juri serta rekan-rekan remaja yang saya kasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus,
pada saat ini patutlah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas berkat, pertolongan, dan cinta kasihNya kita semua boleh berada
di tempat ini. Pada kesempatan ini izinkanlah saya membawakan sebuah pidato
yang saya beri Judul :
“Remaja Kristen Yang memberi Buah”
Sebelum
saya membawakan pidato ini, saya akan memperkenalkan diri. Nama saya Injilia
Lumunon dari jemaat GMIM Elim Liba, Wil. Tumompaso 1
Dewan Juri serta
rekan-rekan remaja yang dikasihi Tuhan.
Di
era Globalisasi saat ini tidak bisa di pungkiri lagi bahwa kemajuan dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami peningkatan yang sangat pesat .
di mana- mana begitu banyak kita jumpai orang-orang yang dengan keahliannya
membuat berbagai macam alat-alat teknologi yang canggih yang sangat berguna
bagi kehidupan manusia .Tanpa mereka, tanpa keahlian mereka, tanpa ilmu mereka,
mustahil kita semua bisa menggunakan barang elekronik yang canggih seperti yang
kita sering gunakan saat ini. Dalam hal ini keterlibatan remaja patut di acungi
jempol. Mengapa? Karena di balik kemajuan ilmu penddidikan dan teknologi ada
banyak remaja yang turut mengambil andil dalam proses perkembangannya. Sungguh
hal yang sangat menakjubkan bukan?Ketika di Zaman sekarang ini ada begitu
banyak remaja yang berprestasi, yang mampu memberikan kontribusi dan input
positif yang sangat beranfaat bagi majunya kehidupan suatu Negara dan gereja,,
Sungguh, hal ini sangat menginspirasi para rekan-rekan remaja dan mampu menjadi
contoh bagi kita semua …
Dewan juri serta
rekan-rekan remaja yang di kasihi Tuhan
Namun sangat di sayangkan.. Dibalik kebanggaan
yang sering di kumandangkan banyak orang
terhadap prestasi yang di raih oleh remaja Kristen, tidak sedikit dari remaja
di antara kita yang melakukan hal-hal yang sangat tidak terpuji dan sangat
bertentangan dengan Firman Tuhan. Contoh kecil yaitu kebiasaan buruk melawan orang
tua. Remaja Kristen saat ini mungkin sering melakukan hal ini, dengan alasan
kita lebih pintar dari kedua orang tua kita. Mengatakan bahwa orang tua kita kuno,
udik, kampungan, ketinggalan zaman, dan masih banyak lagi kata-kata yang
seharusnya tidak pantas di ucapkan kepada orang yang telah merawat, mendidik,
dan membesarkan kita . Ada begitu banyak remaja di luar sana yang belum sadar
akan pentingnya beribadah kepada Tuhan. Karena merasa ibadah itu tidak penting,
mereka hanya pergi berpesta, bersenang-senang dengan teman-teman mereka, lebih
memilih untuk berkaraoke bersama dengan teman-teman dari pada ke gereja
menyanyikan lagu-lagu rohani. menghabiskan uang hingga ratusan ribu untuk
membeli baju dan sepatu tetapi untuk memberi persembahan harus hitung-hitungan.
Lebih memilih mengisi waktu luang di bioskop dari pada datang kehadirat TUHAN,
bernyanyi,berdoa, menyembah DIA. Bukan hanya itu, masih banyak remaja Kristen di luar sana yang sangat gemar
merokok, minum minuman keras, seks bebas, konsumsi narkoba, tawuran dan tindak
kriminal lainnya yang dapat merusak diri mereka. Benar-benar sangat
disayangkan, karena hal itu sangat berimplikasi bagi masa depan mereka. Ketika
yang lain sedang mengasah diri, mengembangkan bakat dan talenta, ada saja
remaja yang masih kurang peduli pada diri sendiri dan membawa pengaruh negative
dalam lingkungan sosialnya. Bagaimana dengan masa depannya jika yang
dilakukannya adalah hal-hal yang demikian? Bukan lagi menjadi remaja yang
membawa berkat, memberi buah, memancarkan kemuliaan Tuhan, menjadi teladan,
namun hanya menjadi batu sandungan bagi banyak orang. Apakah Tuhan senang ketika melihat anak-anak
yang di kasihiNya bersikap tidak sesuai dengan kehendakNya? Tentu saja tidak . Kita sebagai remaja GMIM
bersyukur karena iman kita selalu dikuatkan oleh Tuhan dan selalu bertumbuh dan
berbuah di dalam keteladananNya .. Karena kita sebagai remaja GMIM sangat
menyadari tentang pentingnya kehadiaran Tuhan Yesus dalam kehidupan kita
sebagai juru selamat, Bapa, sahabat yang sejati dan penghibur yang setia,
Sesungguhnya apa yang bisa kita lakukan tanpa Tuhan? Bisakah kita menyebrangi
sebuah sungai tanpa jembatan? Bisakah kita menaiki sebuah kapal tanpa nahkoda?
Itu semua mustahil! Tanpa Tuhan apalah artinyahidup kita?. SANGAT TIDAK
BERARTI.
Oleh
sebab itu utamakanlah Tuhan Yesus di dalam hidupmu. Sesulit apapun itu jangan
pernah tinggalkan Tuhan, Jadikanlah Tuhan Yesus sebagai ‘Nomor satu’ dalam
hidupmu . Mintalah Hikmat yang penuh dari padaNya, karena dialah sumber segalah
hikmat dan pengetahuan. Senantiasa selalu mengambil contoh dan teladan dari
Tuhan Yesus maka hidup ini akan jadi lebih berarti..
Dewan juri serta
rekan-rekan remaja yang di berkati Tuhan.
Menjadi
Teladan bukanlah hal yang sulit, tetapi juga bukan sesuatu yang mudah
didapatkan. Banyak sekali proses yang harus dihadapi. Salah satunya adalah
menjadi pemenang. Di tengah-tengah
langka kita berusaha menjadi teladan, kita di perhadapkan pada sebuah
kompetisi. Kompetisi yang dimaksud disini bukan soal memenangkan suatu
perlombaan atau semacamnya, tetapi kompetisi yang dimaksud adalah bagaimana
kita bisa mempertahankan jati diri sebagai Anak Tuhan yang taat dan setia
kepadaNya.Bagaimana kita bisa mengendalikan diri kita dari segalah
godaan-godaan dunia yang menyesatkan. Agar supaya kita bisa memenangkan
kompetisi ini dibutuhkan perisai yang ampuh untuk menangkis segalah
godaan-godaan iblis tersebut yaitu dengan ‘ Tekun membaca Firman Tuhan’ .
Percayalah jika kita tekun membaca Firman dan melakukannya, maka kita bisa
memancarkan keteladanan itu . “ Jangan seoranpun menaggap engkau rendah karena
kau muda, Jdilah teladan bagi orang percaya, Dalam perkataanmu, dalam tingkah
lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu.
Rekan-rekan yang saya kasihi,
Marilah kita sebagai Remaja GMIM yang takut akan Tuhan,
kita selalu berharap dan bersandar penuh kepada Tuhan Yesus, menjadi garam dan
terang dunia. Selalu memberi buah yang terbaik dari segalah apa yang kita
lakukan. Janganlah melakukan hal-hal yang mendatangkan dosa sehingga membuat
kita menjadi batu sandungan bagi orang lain, namun hendaklah kita selalu giat
dalam pekerjaan Tuhan, karena kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan
jerih payahmu tidak sia-sia. Oleh sebab itu, tetaplah rendah hati, jangan
tinggi hati. Terimalah segalah sesuatu dengan berbesar hati, bukan berkecil
hati . Jadilah remaja yang tekun, jangan bermalas-malasan. Hormati orang tua,
guru, saudara-saudara yang lebih tua dari kita, amat terlebih kepada Tuhan
Yesus, karena takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Demikianlah pidato
saya,mohon maaf apabila ada kesalahan, kiranya pidato ini bermanfaat bagi kita semua,
Remaja Dasyat dan Ajaib!!! Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Syalom..
Good
BalasHapusGBU Mantap
BalasHapusMantap😇
BalasHapussangat terberkati:)
BalasHapusgood lak
BalasHapus